Senin, 31 Desember 2012

Essay Competition Pemburu Beasiswa 2.0


Essay Competition Pemburu Beasiswa 2.0



Pentingnya Beasiswa untuk Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu faktor kunci dalam upaya memajukan Prestasi di Dunia. Pendidikan itu bagaimana pun dan sampai kapan pun, mutlak bersentuhan dengan jati diri manusia. Melalui pendidikan itulah diupayakan terbentuk jati diri manusia berdasarkan keluhuran. Ketersediaan pembiayaan pendidikan, dengan demikian, harus pula menjadi landasan pijak agar si mikin pada akhirnya lulus sebagai pribadi bermartabat secara moral dan etik. Dengan demikian mengapa, beasiswa disalurkan bukan sekadar diperlakukan sebagai karitas, tetapi justru mengusung misi yang transformatif untuk mengondisikan terbentuknya kehidupan yang sepenuhnya bermakna bagi si miskin. Cara-cara yang strtegis untuk meraih beasiswa-beasiswa yang diinginkan itu bertujuan agar jangan sampai para generasi muda bangsa berhenti melanjutkan pendidikanya hanya karena faktor ekonomi.  Mewujudkan mendapatkan beasiswa itu dengan cara kita berprestasi dengan membanggakan Indonesia dan Almamater kita sendiri, demi Bangsa dan Dunia. Prestasi itu biasanya syarat mutlak agar seorang siswa bisa meraih beasiswa , prestasi disini masih umum, seorang siswa nggak harus sepenuhnya berprestasi di bidang akademik karena  prestasi non-akademik pun tetap mendapat apresiasi yang baik dan diprioritaskan oleh pemerintah  untuk  memperoleh beasiswa. Beasiswa untuk pendidikan itu sangat penting, misal pertama beasiswa dari mahasiswa tidak mampu dengan beasiswa dapat membantu seorang yang kurang mampu mendapatkan pendidikan yang diinginkannya, kedua dari mahasiswa berprestasi, beasiswa tersebut dapat membantu seorang mencapai pendidikan setinggi tingginya, tetapi dengan syarat harus benar-benar berprestasi, jika tidak takutnya beasiswa tidak akan berlaku lagi. Seperti apa yang dikatakan dlam sebuah lagu Nidji (Laskar Pelangi) :
Mimpi adalah kunci, untuk kita menaklukkan dunia
Berlarilah tanpa lelah, sampai engkau meraihnya…
Menarilah dan terus menari, walau dunia tak seindah surga
Bersyukurlah pada Yang Kuasa, cinta kita di dunia…
Sikap Leadership atau Jiwa kepemimpinan itu wajib dimiliki oleh seseorang penerima Beasiswa yaitu karakter seoarang Mahasiswa yang bertanggung jawab dan tangkas dalam  memecahkan suatu  permasalahan, karakter  seperti ini   merupakan sikap yang sering diproleh ketika Mahasiswa aktif ber-organisasi, hal ini sangat penting karena biasanya pihak pemberi beasiswa akan meng-interview calon penerima beasiswa yang bertujuan menanyakan tentang pengalaman organisai apa yang pernah di geluti selama menjadi mahasiswa, untuk itu mahasiswa sebaiknya aktif dalam kegiatan organisasi yang ada dalam kampus. Jadi, janganlah putus harapan, yang terpenting adalah bagaimana kita berikhtiar mewujudkan apa yang harus kita raih. Lagipula, beasiswa itu banyak sekali, bukan hanya PPA, BBM, Bidik Misi dan lain-lain. Pihak kampus juga seringkali memberikan beasiswa, lembaga-lembaga tertentu juga memberikan beasiswa. Kita Harus bermotivasi yang kuat dan ikhtiar agar kita untuk mewujudkan motivasi-motivasi tersebut.
Bukti Nyatanya? bisa cepat bisa lama.. karena bukti nyatanya bukan bagian dari  kita, bukan wilayah kekuasaan kita tetapi Allah yang berhak menetapkan apakah kita mendapat beasiswa tahun ini atau empat tahun yang akan datang..
Mewujudkan impian apapun itu sangat dibutuhkan usaha. Impianpun mempunyai kekuatan yang sangat besar, hanya ketika diperkuat oleh penelitian, pembelajaran dan usaha. Jika kita menjalani sebuah prosesnya, kita akan mencapai tujuan yang kita harapkan.

Ditulis Oleh :
Graha Permana
Jurusan Biologi
Fakultas Sains dan Matematika
Universitas Diponegoro
Semester 3

Sabtu, 01 Desember 2012

Proses Respirasi


Nama                           : GRAHA PERMANA
NIM                            : 24020111120002
Tugas                           : Proses Respirasi – Fisiologi Tumbuhan
Dosen Pengampu        : DR. Muniffatul Izzati, M.Sc.
PROSES RESPIRASI PADA TANAMAN
Proses Respirasi itu Ada 3 Tahap, yaitu sebagai Berikut :
1.        Proses glikolisis
Terjadi disitosol dengan hasil akhir asam piruvat, Selama glikolisis dihasilkan 4 molekul ATP, akan tetapi 2 molekul ATP diantaranya digunakan kembali untuk berlangsungnya reaksi-reaksi yang lain sehingga tersisa 2 molekul ATP yang siap digunakan untuk tubuh. Seluruh proses glikolisis tidak memerlukan oksigen. Hasil akhir sebelum memasuki siklus krebs adalah asam piruvat. Ada yang membedakan tahap ini menjadi dua yaitu glikolisis dan dekarbosilasi oksidatif. Glikolisis mengubah senyawa 6C menjadi senyawa 2C pada hasil akhir glikolisis. Yang dimaksud dekarbosilasi oksidatif adalah reaksi asam piruvat diubah menjadi asetil KoA.
2.        Siklus Krebs
Setelah menghasilkan asam Piruvat dan 2 molekul  ATP pada proses Glikolisi  Kemudian diangkut ke mitokondria Untuk melakukan proses Siklus krebs awalnya asetil KoA direaksikan dengan asam oksaloasetat (4C) menjadi asam piruvat (6C). selanjutnya asam oksaloasetat memasuki daur menjadi berbagai macam zat yang akhirnya menjadi asam oksalosuksinat. Dalam perjalanannya, 1C (CO2) dilepaskan. Pada tiap tahapan, dilepaskan energi dalam bentuk ATP dan hidrogen. ATP yang dihasilkan langsung dapat digunakan. Sebaliknya, hidrogen berenergi digabungkan dengan penerima hidrogen yaitu NAD dan FAD, untuk dibawa ke sistem transport elektron. Dalam tahap ini dilepaskan energi, dan hidrogen direasikan dengan oksigen membentuk air. Seluruh reaksi siklus krebs berlangsung dengan memerlukan oksigen bebas (aerob). Siklus krebs berlangsung didalam mitokondria dengan dihasilkan 2 Molekul ATP lalu berlanjut ke poses selanjutnya yaitu proses Tramsport Elektron.
3.        Proses Transport Elektron
Pada proses ini ada 3 tahapan yaitu :
1)      Muatan Pembawa elektron yang diperkaya oleh elektron dan proton yang berasal dari siklus krebs menuju ke Suatu Bentuk Rantai yang tersusun bertingkat atau menuruni susunan tangga.
2)      Pada saat elektron menuruni sebuah tangga, maka energi itu melepaskan energi 32 ATP
3)      Oksigen yang sudah menunggu di bawah susunan tangga itu akan menjemput elektron dan pada saat penjemputan oksigen tersebut maka terbentuklah air (H2O).
Proses transfer elektron ini sangat komplek, pada dasarnya, elektron dan H+ dan NADH dan FADH2 dibawa dari satu substrak ke substrak yang lain secara berantai.