TUGAS
MATA KULIAH FISIOLOGI HEWAN
RESUME TENTANG HORMON
STEROID & HORMON PROTEIN
DOSEN MATA KULIAH :
Ibu Kasiyati, S.Si.,M.Si
Disusun Oleh :
Nama : Graha Permana
NIM : 240201111200002
Fakultas
Sains dan Matematika
Jurusan
Biologi
Universitas
Diponegoro
2012
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Hormon
adalah senyawa yang secara normal dikeluarkan oleh kelenjar endokrin atau
jaringan tubuh dan dilepakan ke peredaran darah, menuju jaringan target,
berinteraksi secara selektif dengan reseptor khas atau senyawa tertentu dan
menunjukkan efek biologis.
MACAM
HORMON
1. Contoh
Hormon steroid: kortisol, aldosteron, kolekalsiferol (Vit. D)
2.
Contoh Hormon polipeptide: Hormon
hipotalamus, hormon hipofisis, parathormon, kalsitonin, insulin dan glukagon
CARA
KERJA HORMON
1.
Hormon steroid dan tironin (larut lemak)
→ berdifusi melalui membran sel → bergabung dengan reseptor dalam sitoplasma →
mengirim mRNA untuk sintesa protein
2.
Hormon polipeptide dan katekolamin
(larut air) → bergabung dengan reseptor dalam membran sel → mengaktifkan adenil
siklase untuk mengubah ATP → siklik AMP → respon fisiologi
FUNGSI
SISTEM HORMON
1. Respon
thd stres dan cedera
2. Pertumbuhan
dan perkembangan
3. Reproduksi
4. Metabolisme
energi
5. Metabolisme
cairan dan elektrolit
6. Respon
kekebalan tubuh
KARAKTERISTIK
HORMON
·
Disekresi dalam jumlah kecil
·
Pelepasan pulsatif dalam irama sirkadian
(pagi tinggi → siang rendah → sore tinggi → malam rendah)
·
Bekerja sesuai respon fisiologi
·
Sebagian besar dinonaktifkan dalam hati
dan diekskresi dalam urine
MEKANISME KERJA HORMON:
Melibatkan reseptor:
1. Hormon steroid reseptor di sitosol dan nukleus
2. Hormon protein reseptor di membran sel
HORMON STEROID
1. Berasal
dari bahan dasar kolesterol, suatu molekul kompleksyang terdiri dari 4 cincin
siklopentanaperhidrofenantren
2. Fungsi
: memacu perkembangan ciri kelamin sekunder ANABOLIC STEROID:- Senyawa
sintetis menyerupai androgen (testosteron)- Dulu biasa digunakan oleh atlet
untuk memperindah danmemperbesar otot serta menambah kekuatan fisik -
Efek samping: kerusakan hepar, penyakit jantung, gangguanpsikologis,
menyebabkan kanker
HORMON PROTEIN
1. Mengandung satu atau lebih gugus asam amino, satu
ataulebih rantai peptida
2.
Hormon glikoprotein hormon protein yang mengandunggugus
karbohidrat (contoh: hormon hipofise anterior)
3. Fungsi: bermacam-macam, mulai dari yang spesifik
hanyauntuk satu jaringan target saja hingga yang mempengaruhiseluruh tubuh
secara umum (target sangat luas).
Macam
– Macam Hormon :
1.
Hormon steroid berasal dari kolesterol
dan berstruktur inti perhidrosiklo pentanol fenantren yang terbagi atas tiga
cincin sikloheksana. Senyawa steroid terdapat pada hewan, tanaman tingkat
tinggi bahkan terdapat pula pada beberapa tanaman tingkat rendah seperti jamur
(fungi). Steroid banyak terdapat di alam tetapi dalam jumlah yang terbatas dan
mempunyai aktivitas biologis, yang mempunyai karakteristik tertentu yaitu
seperti 1) substitusi oksigen pada atom C-3 yang merupakan sifat khas steroid
alam 2) subsitusi gugus metil angular pada atom C-10 dan C-13 yang dikenal dengan
atom C-18 dan C-19, kecuali pada senyawa steroid dengan cincin A berbentuk
benzenoid, seperti pada kelompok esterogen. Mendengar kata steroid, anabolic
steroid, obat perangsang meningkatnya metabolisme hormonal tubuh manusia
sehingga menjadi lebih kuat. Steroid ini di dalam dunia olahraga sering
menimbulkan kontroversi, mengingat prestasi seseorang dapat meningkat dengan
mengkonsumsinya, sementara di pihak lain, konsumsi steroid dapat menimbulkan
efek samping bagi kesehatan manusia. Baik yang terdapat di tumbuhan maupun di
hewan, merupakan hormon yang larut dalam lemak, dan mempunyai struktur basa
tetrasiklo. Struktur basa memiliki empat cincin yang saling terpaut dan terdiri
dari tiga cincin sikloheksan dan siklopentan tersintesis dari asetil CoA
melalui jalur asam mevalonik di dalam metabolisme sel tumbuhan. Perbedaan
pre-kursor di jalur asam mevalonik, dalam biosintesis steroid pada tumbuhan dan
hewan menghasilkan produk steroid yang berbeda, pada tumbuhan menghasilkan
brassinolide dan pada hewan menghasilkan kolesterol, dan yang lain lagi pada
cendawan menghasilkan ergosterol.
Contoh dari hormon steroid ini yaitu :
1. Esterogen
:
Estrogen adalah hormon kelamin wanita, pada wanita diproduksi
oleh ovarium, plasenta dan korteks adrenalis. Pada laki-laki diproduksi oleh
testis dan korteks adrenalis. Sebagian besar estrogen alami pada manusia adalah
estradiol, estron, dan estriol. Estradiol dikeluarkan oleh ovarium dan segera
mengalami dehidrogenasi menjadi estron, kemudian dimetabolisis menjadi estriol
dan dikeluarkan melalui urin. Estron adalah hormon estrogen alami yang paling
banyak terdapat di dalam darah. Di
klinik hormon estrogen digunakan untuk pengobatan ketidaknormalan system
reproduksi wanita, pengobatan karsinoma tertentu seperti tumor prostat dan
payudara, dan untuk kontrasepsi oral biasanya dikombinasi dengan hormon
progestin. Estrogen juga sangat berguna
untuk pengobatan dismenorhu, amenorhu, endometriosis, menstruasi yang tidak
normal, osteoporosis, kegagalan pengembangan ovarium dan untuk mengontrol
sindrom sesudah menopausa.
Beberapa indikasi dari
estrogen, antara lain:
1. Kontrasepsi. Estrogen sintetik paling banyak digunakan untuk kontrasepsi oral dalam kombinasi dengan progestin.
2. Menopause. Pada usia sekitar 45 tahun umumnya fungsi ovarium menurun. Terapi pengganti estrogen dapat mengatasi keluhan akibat gangguan vasomotor, antara lain hot flushes, vaginitis atropikans dan mencegah osteoporosis.
3. Vaginitis Senilis atau Atropikans. Radang pada vagina ini sering berhubungan dengan adanya infeksi kronik pada jaringan yang mengalami atrofi. Dalam hal ini, estrogen lebih berperan untuk mencegah daripada mengobati.
4. Osteoporosis. Keadaan ini terjadi karena bertambahnya resorpsi tulang disertai berkurangnya pembentukan tulang. Pemberian estrogen dapat mencegah osteoporosis berkelanjuitan atau dapat pula diberikan estriol.
5. Karsinoma Prostat. Karena estrogen menghambat sekresi androgen secara tidak langsung maka hormon ini digunakan sebagai terapi paliatif karsinoma prostat.
Efek samping yang ditimbulkan antara lain mual, gangguan saluran cerna, sakit kepala, ketegangan payudara, spoting, kegemukan, dan troboemboli.
1. Kontrasepsi. Estrogen sintetik paling banyak digunakan untuk kontrasepsi oral dalam kombinasi dengan progestin.
2. Menopause. Pada usia sekitar 45 tahun umumnya fungsi ovarium menurun. Terapi pengganti estrogen dapat mengatasi keluhan akibat gangguan vasomotor, antara lain hot flushes, vaginitis atropikans dan mencegah osteoporosis.
3. Vaginitis Senilis atau Atropikans. Radang pada vagina ini sering berhubungan dengan adanya infeksi kronik pada jaringan yang mengalami atrofi. Dalam hal ini, estrogen lebih berperan untuk mencegah daripada mengobati.
4. Osteoporosis. Keadaan ini terjadi karena bertambahnya resorpsi tulang disertai berkurangnya pembentukan tulang. Pemberian estrogen dapat mencegah osteoporosis berkelanjuitan atau dapat pula diberikan estriol.
5. Karsinoma Prostat. Karena estrogen menghambat sekresi androgen secara tidak langsung maka hormon ini digunakan sebagai terapi paliatif karsinoma prostat.
Efek samping yang ditimbulkan antara lain mual, gangguan saluran cerna, sakit kepala, ketegangan payudara, spoting, kegemukan, dan troboemboli.
Mekanisme kerja hormon estrogen :
Hormon
estrogen dapat menyebabkan beberapa efek biologis pada organ sasaran. Pada
ovarium merangsang pertumbuhan folikular, pada uterus merangsang pertumbuhan
endometrium, pada vagina menyebabkan kornifikasi (pendangkalan) sel epitel,
pada serviks dapat meningkatkan sekresi lender dan menurunkan keketalan lendir,
dan pada kelenjar pituitary ddapat merangsang pengeluaran gonadotropin.
Pengikatan estrogen dengan reseptor khas dalam sitoplasma atau protein di luar
inti menyebabkan perubahan bentuk konformasi protein sehingga memudahkan
penetrasi komplek estrogen-reseptor ke dalam inti sel. Kompleks kemudian
mengikat sisi aseptor di kromosom, memicu sintesis Mrna dan protein sehingga
meningkatkan pertumbuhan serta perkembangan jaringan saluran reproduksi.
Berdasarkan sumbernya
estrogen dapat dibagi menjadi beberapa kelompok sebagai berikut :
a. Estrogen Steroid
1. Estrogen alami
Contoh : estradiol, estriol, dan estron
2. Estrogen teresterifikasi
Contoh : estradiol benzot, estradiol propionat, esrtradiol valerat, estradiol sipionat dan estradiol sinantat.
3. Estrogen terkonjugasi
Contoh : senyawa estrogen terkonjugasi
4. Turunan semi sintetik
Contoh : asam doisinolat, etinilestradiol, mestranol dan kuinestrol.
b. Estrogen Non Steroid
Contoh : benzestrol, dienestrol, dietilstilbestrol, heksestrol, klorotrianisen dan metalenestril.
1. Estrogen alami
Contoh : estradiol, estriol, dan estron
2. Estrogen teresterifikasi
Contoh : estradiol benzot, estradiol propionat, esrtradiol valerat, estradiol sipionat dan estradiol sinantat.
3. Estrogen terkonjugasi
Contoh : senyawa estrogen terkonjugasi
4. Turunan semi sintetik
Contoh : asam doisinolat, etinilestradiol, mestranol dan kuinestrol.
b. Estrogen Non Steroid
Contoh : benzestrol, dienestrol, dietilstilbestrol, heksestrol, klorotrianisen dan metalenestril.
2.
Progesterone
Progesteron
adalah hormon steroid yang berperan dalam siklus menstruasi wanita, mendukung
proses kehamilan, dan embriogenesis. Progesteron tergolong kelompok hormon
progestogen, dan merupakan hormon progestogen yang banyak terdapat secara
alami. Tanaman Dioscorea mexicana mengandung senyawa steroid
diosgenin, yang dapat diubah menjadi progesteron di laboratorium. Tanaman lain
yang dapat dimanfaatkan untuk mensintesis progesteron adalah Dioscorea
pseudojaponicadan Dioscorea villosa.
Pada
manusia dan beberapa binatang, progesteron diproduksi di ovarium (khususnya
setelah ovulasi di corpus luteum), pada otak, selama kehamilan, dan pada
plasenta. Progesteron memiliki efek fisiologis sebagai berikut:
1. Efek
pada sistem reproduksi
·
menyiapkan uterus (rahim) untuk kehamilan
·
selama kehamilan, progesteron juga
menurunkan respon kekebalan tubuh ibu, untuk menerima janin.
·
menurunkan pergerakan otot halus uterus
(rahim)
·
menghambat laktasi selama kehamilan
·
penurunan kadar progesteron selama masa
kehamilan mungkin menjadi awal mula proses kelahiran bayi.
2. Efek
pada sistem syaraf
·
progesteron termasuk hormon
neurosteroid, berperan meningkatkan kemampuan belajar dan daya ingat
3. Efek
pada sistem lainnya
·
menurunkan kejang otot polos
·
menururunkan kerja empedu dan kandung
kemih
·
memiliki efek antiinflamasi dan mengatur
respon kekebalan tubuh
·
menormalkan pembekuan darah, kadar seng
dan tembaga, kadar oksigen sel, dan lemak yang disimpan untuk energi.
·
mempengaruhi kesehatan gusi,
meningkatkan risiko gingivitis dan kerusakan gigi.
·
mencegah kanker endometrium, dengan cara
mengatur efek estrogen.
Oleh karena ketersediaan hayati progesteron sangat
buruk ketika digunakan secara oral, maka hormon ini banyak disintesis sebagai
progestin, akan tetapi progestin tidak mampu menggantikan peran progesteron
alami karena pada banyak kasus progestin hanya diproduksi untuk menyerupai efek
progesteron pada uterus.
Contoh
dari Hormon Protein :
1.Hormon Insulin
Insulin adalah sebuah hormon polipeptida yang mengatur metabolisme karbohidrat. Selain merupakan
"efektor" utama dalam homeostasis karbohidrat, hormon ini juga ambil bagian dalam metabolisme lemak (trigliserida) dan protein – hormon ini bersifat anabolik yang
artinya meningkatkan penggunaan protein. Hormon tersebut juga memengaruhi
jaringan tubuh lainnya.
Insulin
menyebabkan sel (biologi) pada otot dan adiposit menyerap glukosa dari sirkulasi darah melalui transporter glukosa GLUT1 dan GLUT4 dan
menyimpannya sebagai glikogen di dalam hati dan otot sebagai
sumber energi. Kadar insulin yang rendah akan mengurangi penyerapan glukosa dan
tubuh akan mulai menggunakan lemak sebagai
sumber energi.
Insulin
digunakan dalam pengobatan beberapa jenis diabetes mellitus. Pasien dengan diabetes mellitus tipe 1 bergantung pada
insulin eksogen (disuntikkan ke bawah kulit/subkutan) untuk keselamatannya
karena kekurangan absolut hormon tersebut; pasien dengan diabetes mellitus tipe
2 memiliki tingkat produksi insulin rendah atau kebal insulin, dan kadang
kala membutuhkan pengaturan insulin bila pengobatan lain tidak cukup untuk
mengatur kadar glukosa darah.
2. Hormon Glukagon
Glukagon adalah
antagonis dari insulin: yang disekresi pada saat kadar gula darah dalam darah
rendah. Pada prinsipnya menaikkan kadar gula di dalam darah. Dia diproduksi di
sel alpha dari pankreas. Glukagon melewati dalam proses sintesenya yang disebut
sebagai limited
proteolyse, yang artinya molekul glucagon berasal dari
prohormon yang lebih tepatnya disebut sebagai prohormon. Gen untuk glukagon
selain di pankreas juga terdapat di otak dan
sel enteroendokrin L di sistem pencernaan (Ileum dan Kolon).
Hormon Glucagon mempunyai efek yang berlawanan
dengan insulin, yakni :
1. Lipolisis;
penguraian lemak. Ini terjadi di jaringan lemak
2. Proteolisis;
penguraian protein. Ini terjadi di otot
3. Gluconeogenesis dan
Glykogenolisis; membuat glukosa. Ini terjadi di hati
4. NaCl-, Kalsium-,
dan Magnesiumresorption.
Ini terjadi di bagian yang naik dan gemuk dari Henle tubulus yakni
ginjal.
Apabila
hormon glukagon diikat pada sebuah rezeptor (hormon-Rezeptor
komplex), maka dia mengakibatkan kenaikan konsentrasi cAMP atau second messenger di
dalam sel reseptor. Di jaringan lemak lemak akan diuraikan lewat enzym lipase akan
menjadi Gliserol selanjutnya
dibawa ke hati untuk Glukoneogenesis. Di adypozyt atau sel lemak Adrenalin atau Noradrenalin juga
menstimulasi lipolisis lewat ß3 rezeptor. Pada individu yang kekurangan
hormon insulin seperti
pada keadaan lapar atau Diabetes militus jaringan
lemak menjadi lebih sensitif dengan rangsangan adrenerge-noradrenerg hormon dan
juga hormon cortisol.
Artinya jaringan lemak mengekspresikan rezeptor ß3 lebih banyak di permukaan
selnya begitu pula dengan rezeptor buat hormon cortisol. Logikanya adalah lemak merupakan sumber energi penting bagi
individu dalam keadaan lapar atau diabetes militus, jika tubuh tidak dapat
menghasilkan energi dari glukosa.
Kelebihan hormon glukagon bisa disebabkan walaupun
sangat jarang oleh tumor dari sel-sel pankreas. Glucagonom
adalah merupakan sebuah gambaran gangguan adalah tingginya rate glukosa dalam
darah dan dapat menimbulkan diabetes
mellitus akibat kekurangan insulin relatif.
blognya sangat membantu sekali .....
BalasHapushmm bagaimana dengan hormon asal lemak ?
Terima kasih ya atas kunjungan di blog saya :) semoga membantu..
HapusHormon Asal lemak itu contohnya Pada jaringan adiposa yaitu sel lemak mengeluarkan hormon leptin dan resistin yang berperan dalam sistem kekebalan, hormon sitokina yang berperan dalam komunikasi antar sel. Hormon sitokina yang dihasilkan oleh jaringan adiposa secara khusus disebut hormon adipokina, antara lain kemerin, interleukin-6, plasminogen activator inhibitor-1, retinol binding protein 4 (RBP4), tumor necrosis factor-alpha (TNFα), visfatin, dan hormon metabolik seperti adiponektin dan hormon adipokinetik (Akh).