Ribosom adalah organel
kecil dan padat dalam sel yang berfungsi sebagai tempat sintesis protein.
Ribosom berdiameter sekitar 20 nm serta terdiri atas 65% RNA ribosom (rRNA) dan
35% protein ribosom (disebut Ribonukleoprotein atau RNP) Pengertian tersebut
menurut dengan Subowo (2007). Organel Ribosom ini menerjemahkan mRNA untuk
membentuk rantai polipeptida (yaitu protein) menggunakan asam amino yang dibawa
oleh tRNA pada proses translasi. Di dalam sel, ribosom tersuspensi di dalam
sitosol atau terikat pada retikulum endoplasma kasar, atau pada membran inti
sel.
Ribosom merupakan
partikel yang kampak/padat, terdiri dari ribonukleoprotein, melekat atau tidak
pada permukaan external dari membran RE, yang memungkinkan sintesa protein.
Menurut Johnson. E, Kurt (1994), Sifat
dari Ribosom itu yaitu Bentuknya universal, pada potongan longitudinal
berbentuk elips, Pada teknik pewarnaan negatif, tampak adanya satu alur
transversal, tegak lurus pada sumbu, terbagi dalam dua sub unit yang memiliki
dimensi berbeda, Dengan ultrasentrifugasi yang menurun pada kedua sub unit
ribosom tersebut dapat dipisahkan sehingga dapat penyusunnya dapat
dideterminasis. Sub unit-sub unit berasosiasi secara tegak iurus pada bagian
sumbu dalam aiur yang memisahkannya, Dimensi ribosom serta bentuk menjadi
bervariasi. Pada prokariot, panjang ribosom adalah 29 nm dengan besar 21 nm.
Dan eukariot, ukurannya 32 nm dengan besar 22 nm, Pada prokariot sub unitnya
kecil, memanjang, bentuk melengkung dengan 2 ekstremitas, memiliki 3 digitasi,
menyerupai kursi. Pada eukariot, bentuk sub unit besar menyerupai ribosom E.
coli.
Sintesis
protein adalah proses pembentukan protein dari monomer peptida yang diatur
susunannya oleh kode genetik. Sintesis protein dimulai dari anak inti sel,
sitoplasma dan ribosom. Menurut dengan Stryer (2000), Sintesis protein secara
garis besar dibagi menjadi dua tahapan utama, yaitu proses pembuatan molekul
mRNA pada inti sel (transkripsi) dan proses penerjemahan mRNA oleh rRNA serta
perangkaian asam amino di ribosom (translasi). Sintesis protein melibatkan
DNA sebagai pembuat rantai polipeptida. Meskipun begitu, DNA tidak dapat secara
langsung menyusun rantai polipeptida karena harus melalui RNA. Seperti yang
telah kita ketahui bahwa DNA merupakan bahan informasi genetik yang dapat
diwariskan dari generasi ke generasi. Informasi yang dikode di dalam gen
diterjemahkan menjadi urutan asam amino selama sintesis protein. Informasi
ditransfer secara akurat dari DNA melalui RNA untuk menghasilkan polipeptida
dari urutan asam amino yang
spesifik.
spesifik.
MEKANISME SINTESIS
PROTEIN
Dalam sintesis Protein ini Ribosom sangat berperan didalamnya, Secara garis
besar proses sintesis protein terbagi menjadi 3 tahap yaitu :
1. Tahap Pemrakarsaan (
Inisiasi )
Tahap inisiasi diawali
dengan pemisahan ribosom subunit besar dan ribosom subunit kecil. Langkah kedua
adalah Met-tRNA berinteraksi dengan GTP, selanjutnya langkah ketiga adalah
kombinasi Met-tRNA dan GTP akan bergabung dengan ribosom subunit kecil,
akibatnya langkah keempat ribosom subunit kecil akan siap bersatu dengan mRNA
dalam suatu reaksi kompleks yang melibatkan hidrolisis ATP, penyatuan ini
diawali dengan penempelan tudung 5’ mRNA pada ribosom subunit kecil untuk
kemudian ribosom ini akan bergerak terus sepanjang mRNA sampai bertemu dengan
kodon pemrakarsa AUG.
Selanjutnya langkah
kelima adalah penyatuan ribosom subunit kecil dan ribosom subunit besar yang
disertai dengan hidrolisisGTP menjadi GDP. Gabungan antara ribosom dengan mRNA
dan Met-tRNA menandakan selesainya tahap pemrakarsaan untuk kemudian siap masuk
ke tahap pemanjangna atau elongasi.
2. Tahap Pemanjangan
(Elongasi)
Dalam proses elongasi
ribosom akan bergerak sepanjang mRNA untuk menerjemahkan pesan yang dibawa oleh
mRNA dengan arah gerakan dari 5’ ke 3’. Langkah pertama dari proses elongasi
adalah reaksi pengikatan aminoasil tRNA (AA2) dengan GTP. Langkah kedua
kompleks ini kemudian terikat pada ribosom sisi A. Langkah ketiga GTP
dihidrolisis, Met-tRNA terdapat pada sisi P dan aminoasil-tRNA (AA2) pada sisi
A siap untuk membentuk rantai peptida pertama.
Langkah keempat
metionin yang digandeng oleh tRNA inisiato pada sisi P mulai terikat dengan
asam amino yang dibawa oleh tRNA pada sisi A dengan ikatan peptide membentuk
dipeptida, sehingga sisi P ribosom menjadi kosong. Reaksi ini dikatalis oleh
peptidil transferase yang dihasilkan oleh ribosom subunit besar. Langkah kelima
petidil tRNA berpindah ke sisi P akibat pergeseran ribosom ke arah 3’ dan
terbukalah kodon berikutnya pada sisi A dan siap dimasuki oleh tRNA berikutnya.
Setelah kedua tempat
diribosom terisi oleh tRNA yang menggandeng asam amino masing-masing, asam-asam
amino akan berada sangat berdekatan, akibatnya akan terjadi ikatan peptide
diantara keduanya. Terjadinya ikatan antara kedua asam amino ini dikatalisis
oleh enzim peptidil transferase. Peptidil transferase bekerja sama dengan enzim
deasilase-tRNA akan memutuskan ikatan antara tRNA dengan asam amino yang
digandengnya.
3. Tahap Penghentian
(Terminasi)
Penerjemahan akan
berhenti apabila kodon penghenti (UAA,UAG, atau UGA) masuk ke sisi A. hal ini
terjadi karena tidak ada satupun tRNA yang memiliki antikodon yang dapat
berpasangan dengan kodon-kodon penghenti. Sebagai ganti molekul tRNA, masuklah
factor pembebas atau RF (Release Factor) ke sisi A. Faktor ini
bersama-sama dengan molekul GTP, melepaskan rantai polipeptida yang telah
usai dibentuk dari tRNA yang terakhir. Ribosom kembali terpisah menjadi unit
besar dan unit kecil serta kembali ke sitosol untuk kemudian akan berfungsi
lagi jika ada penerjemahan baru.
Karya : Graha Permana (Mahasiswa Universitas Diponegoro)
Nice info kunjungi ittelkom-sby.ac.id
BalasHapus