Sabtu, 20 Juni 2015

Elevenia banyak menawarkan promo, Cepat Belanja diElevenia Gratis Voucher 1 Juta!!

Elevenia merupakan Surga Belanja Online di Indonesia yang memberikan kenyamanan berbelanja, kepercayaan dan pelayanan cepat tanggap, Belanja di EleveniaGratis Voucher 1 Juta. Berada dibawah naungan PT.XL Planet yang notabene adalah gabungan dari dua perusahan besar yakni PT XL Axiata Tbk dan SK Planet Co. Ltd, Elevenia berhasil mendapatkan tempat di hati masyarakat melalui sistem berbelanja dengan Platform Open Marketplace. Hal ini pun telah berhasil mereka buktikan melalui ajang penghargaan Contact Center World Asia Pasific (CCW-APAC) yang diselenggarakan pada tanggal 25 sampai 28 Mei 2015 di Hard Rock Hotel - Singapura. Melalui acara yang diikuti oleh 11 negara ASIA tersebut, Elevenia berhasil mendapatkan penghargaan Silver untuk kategori Customer Loyalty Program dan Outbound Campaign, dan juga menjadi Runner Up untuk kategori Social Media.
Buat anda penggemar Handphone canggih seperti Blackberry, Smartphone maupun Gadget jenis lainnya, sepertinya Elevenia merupakan tempat yang tepat untuk berbelanja. Untuk mengetahui seperti apa sistem berbelanja di Elevenia, berikut ini akan saya jabarkan sistem kerjanya :
1.      Elevenia memiliki beragam jenis produk yang sudah dikelompokkan menjadi beberapa Kategori, sehingga mempermudah pencairan.
2.      Tersedia berbagai pilihan cara pembayaran.
3.      Terdapat fitur Benefit yang dikemas dalam bentuk Token, Voucer dan Poin.
4.      Menerapkan program Delivery Tracking.
5.      Layanan pelanggan yang Online 24 jam.
6.      Toko Online yang terdaftar di Elevenia merupakan atas nama seller per barangnya.
7.      Menerapkan fitur pembatalan belanja dan pengembalian barang.
8.      dan lain - lain.
PT XL Planet ini memberikan pelayanan yang bagus dalam belanja online, pengalaman belanja saya di Elevenia seperti di gambar selalu mendapatkan kejutan kejutan heboh dari Elevenia berupa Belanja diElevenia Gratis Voucher 1 Juta setiap harinya.


Buat anda yang menginginkan update informasi terbaru dari Toko Elevenia, hal ini bisa dilakukan melalui aktif berteman terhadap berbagai akun media sosial milik mereka. Diantaranya :

  • https://www.facebook.com/elevenia.co.id
  • https://twitter.com/eleveniaID
  • instagram.com/eleveniaID
Dan di bulan Juni ini Elevenia banyak menawarkan promo, yaitu daily promo yang berbeda setiap harinya! Misalnya nih, untuk kalian para pemegang kartu XL, kalian bisa nikmati diskon menarik sebesar 20% setiap hari Senin. Hemat kan? Lalu, untuk hari lainnya? Tenang, kunjungi saja blog atau website resmi Elevenia, kalian akan tahu semua promo-promo menariknya.
Elevenia telah berhasil meraih 1 juta member. Elevenia telah memberikan kepuasan yang sangat terjamin bagi para seller, apalagi buyer mereka. Kenapa saya bilang Elevenia memuaskan, terutama bagi para buyer mereka? Sebab Elevenia selalu gencar mengadakan promo menarik dan heboh untuk kalian para calon pembeli. Tahu iklan terbaru dari Elevenia kan? Itu lho, si cantik Cinta Laura yang menjadi pemain sepak bola dan tanpa henti menendang bola ke arah penjaga gawang untuk ditangkap? Yang berarti kalian harus siap tangkap untung dari Elevenia! Promo-promo yang Elevenia berikan terbilang sangat menggiurkan. Bagaimana tidak, kalian bisa mendapatkan voucher Rp. 1 juta! Benar-benar 1 juta!

Senin, 16 Maret 2015

Indonesia Motiv sangat memperhatikan Tunas-tunas bangsa

        Indonesia Motiv – Semarang (16/03), Tepat pada hari Rabu (11/03) Dua Mahasiswa Universitas Diponegoro di Utus untuk pengabdian ke Negeri Indonesia dalam rangka mendampingi siswa/i Sumatera Barat di Kegiatan sebelum OSP (Olimpiade Sains Provinsi) Bidang Biologi, Hari Rabu siang tepatnya Graha Permana dan Indra Prawira (Mahasiswa Biologi Universitas Diponegoro Angkatan 2011) berangkat menuju Ke Sumatera  Barat dengan Pesawat Garuda Indonesia. Sesampainya di Bandara International Minangkabau Mahasiswa – mahasiswa Universitas Diponegoro siap menuju ke Penginapan para Peserta OSP (Olimpiade Sains Provinsi) Bidang Biologi di Bukit Tinggi Sumatera Barat, Tepat pada pukul 21.30 WIB Graha dan Indra sampai pada penginapan Villa 2000 di Bukit Tinggi. Pada saat di Villa juga bertemu dengan satu Instruktur OSP (Olimpiade Sains Provinsi)  bidang Astronomi dari Mahasiswa UNAND Jurusan Fisika di penginapan juga bercerita dengan Wakil Kepala Sekolah SMAN 2 Bukit Tinggi selaku Tuan Rumah, Bahwa OSP (Olimpiade Sains Provinsi)  ini sebuah ajang bergengsi untuk para Siswa/i SMAN Sumatera Barat, juga bercerita bahwa kegiatan ini didukung Indonesia Motiv yaitu Bapak Ikhsyat Alumni dari SMAN 2 Padang yang Mengabdi untuk Sumatera Barat.
        Hari Pertama, Kamis (12/03) mendampingi Siswa/i OSP (Olimpiade Sains Provinsi) Bidang Biologi di SMAN 2 Bukit Tinggi, Graha Permana mengajarkan Pelajaran tentang Biologi Sel, Molekuler dan Indra Prawira Mengajarkan Mikrobiologi. Dengan membahas Soal Soal Olimpiade Sains Nasional oleh siswa/i yang diikuti dari berbagai SMAN di Sumatera Barat. Hari Kedua, Jum’at (13/03) Indra Prawira Mengajarkan Anatomi dan Fisiologi Hewan dan Graha Permana Mengajarkan Anatomi Fisiologi Tumbuhan serta membahas Soal soal Olimpiade. Hari Ketiga, Sabtu (14/02) Indra Prawira Mengajarkan Genetika dan Evolusi dan Graha Permana Mengajarkan Ekologi dan Biosistematika serta membahas soal soal Olimpiade. Pendampingan OSP (Olimpiade Sains Provinsi)  ini Diikuti Peserta dari SMAN 2 Bukit Tinggi, SMAN 1 Bukit Tinggi, SMAN 5 Bukit Tinggi, SMAN 3 Bukit Tinggi, SMAN 1 Lubuk Alung, SMAN 2 Batusangkar, SMAN 1 Payakumbuh dengan Peserta 17 Siswa/i.


Dokumentasi Graha Permana (13/03)


Dokumentasi Bersama Peserta Pendampingan OSP Bidang Biologi (14/03)


             Indonesia Motiv sangat memperhatiakan Tunas-tunas bangsa yang berbakat sedang tumbuh dan berkembang. Namun sayangnya mereka sedang tertatih menapaki jalan yang tidak adil. Untuk itu, Indonesia membutuhkan para relawan yang mempunyai semangat juang dan keikhlasan. Indonesia membutuhkan pengajar yang berdedikasi tinggi untuk membantu adik-adik kita yang kekurangan informasi pendidikan. Untuk itu untuk Para Mahasiswa di Indonesia Jangan biarkan potensi-potensi ini terlantar. Mari bersama melawan komersialisasi pendidikan untuk kemajuan bangsa Indonesia

Sabtu, 14 Februari 2015

Pemimpin Bangsa Indonesiaku


Diharapkan kepemimpin Bangsa Indonesia kini dan masa yang akan datang memiliki jiwa Pemimpin yang positif, partisipatif dan berorientasi pada konsiderasi, serta tidak selamanya merupakan pemimpin yang terbaik. Pemimpin Bangsa Indonesia ku harus seperti :
1.    Seseorang diakui sebagai pemimpin bila kepadanya diberikan kepercayaan.
Pemimpin adalah orang yang diikuti kata-kata dan perbuatannya. Dia diikuti karena dipercaya. Kepercayaan adalah pilar utama pemimpin. Kepercayaan adalah kombinasi dari kompetensi, integritas, dan kedekatan. Ketiga faktor itu meningkatkan tingkat kepercayaan. Tapi ada sebuah faktor yang mampu memelorotkan kepercayaan memimpin yaitu self-interest dan dalam menyamakan self-interestnya-nya dengan kepentingan kolektif bisa membuat pemimpin mengalami erosi kepercayaan. Pemimpin terpercaya bisa selalu menomorsatukan kepentingan kolektifnya. Kecintaannya pada kepentingan kolektif itu memberikan efek yang besar. Kini dan kelak bangsa ini selalu membutuhkan pemimpin yang mencintai bangsanya melebihi cintanya pada dirinya. Kehadiran pemimpin seperti itu bisa luar biasa dahsyat dalam menggerakkan seluruh bangsa untuk meraih cita-cita kolektif.
2. Pemimpin dan pemimpi bedanya di huruf N. N-nya adalah Nyali. 
Pemimpin pada dasarnya adalah pemimpi. Pemimpi yang mimpi-mimpinya dipercaya dan diikuti. Pemimpi yang mampu mengonversi mimpi jadi realita bisa disebut sebagai pemimpin. Wajar jika pemimpin menitipkan mimpinya pada imaginasi, dan membiarkan imaginasinya itu terbang amat tinggi lalu ia bekerja amat cerdas dan keras menggerakkan seluruh daya yang tersedia untuk meraih dan melampaui mimpinya. Disinilah sebuah huruf N sebenarnya itu mewakili komponen amat kompleks menyangkut kemampuan meraih mimpi dan melampaui mimpi. 
3. Pemimpin selalu disorot.
Pemimpin adalah manusia yang harus selalu menyadari kemanusiaannya dan sempurna bukanlah atribut yang manusiawi. Karena itu pemimpin harus selalu sadar bahwa ia berada dalam sorotan di saat ia jauh dari kesempurnaan. Efeknya simpel, pemimpin itu jadi kotak pos untuk pujian dan kritikan. Maka itu jika tidak ingin dikritik maka jangan sesekali mau jadi pemimpin. Pemimpin yang matang itu menjalani perannya dengan menempatkan cita-cita bersama sebagai rujukan. Karena itu ia matang dan mantap menjalaninya. Bisa dikatakan bahwa pemimpin yang tulus pada cita-cita kolektifnya itu takkan terbang bila dipuji dan takkan tumbang bila dicaci.
4. Pemimpin yang kita ingin lihat adalah yang tidak mengejar penghormatan, tapi ia menjaga kehormatan. 
Penghormatan itu memang bisa dipanggungkan dan bisa dibeli karenanya mudah didapat. Sementara kehormatan itu tidak untuk diperjualbelikan. Pemimpin yang gagasan dan langkahnya terhormat, dengan sendirinya akan dapat kehormatan. Mencari rujukan tentang pemimpin itu sesungguhnya mudah. Ada terlalu banyak contoh pemimpin di sekitar kita. Di republik ini masih amat banyak pemimpin yang solid, yang keteladanannya jadi rujukan, yang gagasannya diikuti, yang langkahnya menginspirasi. Masalahnya adalah banyak dari mereka justru tidak berada di panggung penting republik ini. Di panggung-panggung penting justru sering ditemui orang-orang berkuasa tanpa kepemimpinan. Di sisi lain, banyak pemimpin yang kepemimpinannya solid tapi tanpa kuasa dan otoritas.

Jika kita menengok pada sejarah negeri besar ini maka kita temui catatan gemilang sebuah generasi. Republik ini didirikan oleh orang-orang yang berintegritas. Integritas itu membuat mereka jadi pemberani dan tak gentar hadapi apa pun. Integritas dan keseharian yang apa adanya membuat mereka memesona. Orang-orang yang sudah selesai dengan dirinya. Mereka jadi cerita teladan di seantero negeri. “Kutipan : Buku Menjadi Indonesia: Surat dari dan untuk Pemimpin”
5. Hari ini, republik membutuhkan pemimpin yang berani tegakkan integritas. 
Berani perangi “jual-beli” kebijakan dan jabatan, dan pemimpin yang mau bertindak tegas kepentingan rakyat “dijarah” oleh mereka yang punya akses. Republik ini butuh pemimpin yang bernyali dan menggerakkan dalam menebas penyeleweng tanpa pandang posisi atau partai. Bukan pemimpin yang serba mendiamkan seakan tidak pernah terjadi apa-apa. Pemimpin yang bisa jadi bersahabat tampilannya, sopan dan simpel tuturnya, tapi amat besar nyalinya, dan amat tegas sikapnya. Tidak selalu nyaring, tapi selalu bernyali karena nyali itu memang beda dengan nyaring.
Republik ini perlu pemimpin yang bisa mengajak semua untuk mendorong yang macet, membongkar yang buntu, dan memangkas berbenalu. Pemimpin yang tanggap memutuskan, cepat bertindak, dan tidak toleran pada keterlambatan. Pemimpin yang siap untuk “lecet-lecet” melawan status quo yang merugikan rakyat, berani bertarung untuk melunasi tiap janjinya. Republik ini perlu pemimpin yang memesona bukan saja saat dilihat dari jauh, tetapi pemimpin yang justru lebih memesona dari dekat dan saat kerja bersama.
Bukan pemimpin yang selalu enggan memutuskan dan suka melimpahkan kesalahan. Bukan pemimpin yang diam saat rakyat didera, lembek saat republik dihardik. Pemimpin yang tak gentar dikatakan mengintervensi karena mengintervensi adalah bagian dari tugas pemimpin dan pembiaran tidak boleh masuk dalam daftar tugas seorang pemimpin. Kelugasan, ketegasan, keberanian, kecepatan, keterbukaan, kewajaran, kemauan buat terobosan, dan perlindungan kepada anak buah bahkan kesederhanaan dalam keseharian itu semua bisa menular. Tapi kebimbangan, kehati-hatian berlebih, kelambatan, ketertutupan, formalitas, kekakuan, pembicaraan masalah, orientasi kepada citra dan ketaatan buta pada prosedur itu juga menular. Menular jauh lebih cepat dan sangat sistemik.
6. Kita amat membutuhkan pemimpin yang berorientasi pada gerakan.
Pemimpin menjadikan semua merasa ikut memiliki tanggung jawab, merasa ikut memiliki masalah. Pendekatannya movement bukan programmatic sehingga semua merasa terpanggil untuk terlibat. Pemimpin yang bisa membuat semua merasa perlu berhenti lipat tangan, lalu terpanggil untuk gandeng tangan dan turun tangan. Pemimpin yang menggerakkan. Akhir-akhir ini kita sering menyaksikan pemimpin hadir untuk “menyelesaikan” tantangan dan masalah. Menyelesaikan tantangan dan masalah itu baik-baik saja. Tetapi sesungguhnya yang diperlukan justru bukan itu. Kita memerlukan pemimpin yang kehadirannya bukan sekadar hadir untuk “menyelesaikan” masalah dan tantangan tapi kehadirannya untuk “mengajak semua pihak turun-tangan” menyelesaikan masalah dan tantangan.
7. Kita memerlukan pemimpin yang menginspirasi, membukakan perspektif baru.

Menyodorkan kesadaran baru dan menyalakan harapan jadi lebih terang. Pemimpin yang membuat semua terpanggil untuk turun tangan, untuk bekerja bersama meraih cita-cita bersama. Pemimpin yang kata-kata dan perbuatannya menjadi pesan solid yang dijalankan secara kolosal. Kita memerlukan pemimpin yang menggerakkan! 

Rabu, 04 Februari 2015

Sesosok Kepemimpinan Profetik pada Generasi Muda di Masa Depan Untuk Indonesia Emas

Sosok pemimpin masa depan itu seperti kepemimpin Generasi Muda, generasi muda kini dan masa yang akan datang memiliki jiwa Pemimpin yang positif, partisipatif dan berorientasi pada konsiderasi, serta tidak selamanya merupakan pemimpin yang terbaik. Ditengah – tengah dinamika organisasi (yang antara lain diindikasikan oleh adanya perilaku staf / individu yang berbeda-beda), maka untuk mencapai efektivitas organisasi, Andaikan Indonesia memiliki pemimpin kini dan Masa datang yang sangat tangguh tentu akan menjadi luar biasa. Karena jatuh bangun kita tergantung pada pemimpin. Pemimpin memimpin, pengikut mengikuti. Jika Seorang pemimpin sudah tidak bisa memimpin dengan baik, cirinya adalah pengikut tidak mau lagi mengikuti. Oleh sebab itu kualitas kita tergantung kualitas pemimpin kita. Makin kuat yang memimpin maka makin kuat pula yang dipimpin. Rahasia utama dari kepemimpinan yaitu memiliki kekuatan terbesar dari seorang pemimpin bukan dari kekuasaanya, bukan kecerdasannya, tapi dari kekuatan pribadinya. Jika ingin menjadi pemimpin yang baik jangan pikirkan orang lain, pikirkanlah diri sendiri dulu. Tidak akan bisa mengubah orang lain dengan efektif sebelum merubah diri sendiri. Bangunan akan bagus, kokoh, megah, karena ada pondasinya. Memikirkan dalam membangun umat, membangun masyarakat, merubah dunia akan menjadi omong kosong jika tidak diawali dengan diri sendiri. Merubah orang lain tanpa merubah diri sendiri adalah mimpi mengendalikan orang lain tanpa mengendalikan diri. Pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang diberikan dari luar melainkan sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang. Kepemimpinan lahir dari proses internal.
Indonesia hari ini, tentu berbeda dengan kemarin, atau esok hari. Tentu kita semua berharap agar esok hari dapat melihat Indonesia yang aman, damai, tentram dan sejahtera, dan hal tersebut akan terwujud apabila kita telah menemukan seorang pemimpin yang tepat yang bisa membimbing bangsa yang besar, bangsa kita bangsa Indonesia. Pemimpin untuk Indonesia di masa depan ada ditangan Para generasi muda yang saatnya untuk berkarya.
Kepemimpinan profetik adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain mencapai tujuan sebagaimana para nabi dan rosul / prophet melakukannya perubahan fungsi kepemimpinan dalam organisasi dapat mempengaruhi kepuasan kerja karyawan pemimpin seharusnya berusaha untuk membuat jalan ke pelaksanaan kerja terbaik lebih mudah, dengan memberikan dukungan psikologis kepada bawahan yang merasa tidak senang, tertekan, atau mendapatkan pekerjaan yang membosankan kepemimpinan profetik dapat memprediksi kepemimpinan transformasional.
Rahasia utama dari kepemimpinan yaitu memiliki kekuatan terbesar dari seorang pemimpin bukan dari kekuasaanya, bukan kecerdasannya, tapi dari kekuatan pribadinya. Jika ingin menjadi pemimpin yang baik jangan pikirkan orang lain, pikirkanlah diri sendiri dulu. Tidak akan bisa mengubah orang lain dengan efektif sebelum merubah diri sendiri. Bangunan akan bagus, kokoh, megah, karena ada pondasinya. Memikirkan dalam membangun umat, membangun masyarakat, merubah dunia akan menjadi omong kosong jika tidak diawali dengan diri sendiri. Merubah orang lain tanpa merubah diri sendiri adalah mimpi mengendalikan orang lain tanpa mengendalikan diri. Pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang diberikan dari luar melainkan sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang. Kepemimpinan lahir dari proses internal.
Para pemimpin yang dilahirkan dalam sistem politik saat ini lebih mementingkan kepentingan diri sendiri, kelompok, partai atau golongannya daripada kepentingan bangsa secara keseluruhan. Akibatnya kebijakan-kebijakan publik di Indonesia lebih berpihak pada kepentingan golongan elite yang lebih mereprensentasikan kepentingan asing, sedangkan dalam pelaksanaan kebijakan-kebijakan tersebut lebih diwarnai dengan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN). Kepemimpinan profetik berhubungan dengan kepuasan kerja. Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi atau memberi contoh dari pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi, kemudian kemampuan untuk mempengaruhi, memberi inspirasi dan mengarahkan tindakan seseorang atau kelompok untuk mencapai tujuan yang diharapkan, dan melibatkan tiga hal yaitu pemimpin, pengikut dan situasi tertentu. Menurut Parni Hadi (2012), Aspek kepemimpinan profetik yang menunjukkan adanya hubungan dengan kepuasan kerja adalah aspek amanah (terpercaya, bertanggung jawab). Aplikasi dari amanah dalam dunia kerja adalah dengan bersikap professional dan bertanggung jawab terhadap semua orang yang berada dalam satu perusahaan termasuk karyawan yang bekerja. Dengan bersikap professional dan bertanggung jawab baik berupa perhatian seperti pengawasan, penghargaan terhadap karyawan yang berprestasi dan peringatan yang tegas terhadap karyawan yang melanggar peraturan, akan membuat kepuasan kerja karyawan meningkat karena karyawan merasa hasil kerjanya dihargai oleh atasannya
Pemimpin berkecerdasan sosial tinggi menempatkan diri sebagai manusia biasa dengan tanggung jawab sosial-politik yang setiap saat tampil bersama rakyat dan umat yang dipimpin. Pemimpin yang terus membuka diri berdialog dengan rakyat tanpa aksesori protokoler yang sering menjadi penghalang rakyat berhubungan langsung dengan sang pemimpin. Pemimpin berkecerdasan sosial tinggi itulah yang disebut pemimpin profetik yang menyatu dengan jiwa rakyat dan umat.

Diharapkan kepemimpin Indonesia kini dan masa yang akan datang memiliki jiwa Pemimpin yang positif, partisipatif dan berorientasi pada konsiderasi, serta tidak selamanya merupakan pemimpin yang terbaik. Menjadi pemimpin adalah soal pengakuan dari yang dipimpin, sebuah rumusan sederhana yang sering terlupakan. Orang-orang mulai melupakan rasa moralitas, juga idealisme dalam bermasyarakat ketika menyangkut hal yang berbau materi, masyarakat kita, tidak terkecuali para pemimpin yang sedang berkuasa saat ini, cenderung lebih memikirkan keuntungan pribadi dibandingkan dengan kepentingan umum, yang mereka lakukan dengan cara yang kejam seperti menipu, mencuri, merampok, membunuh, korupsi. Semua ini adalah sebuah Tulisan dari Sesosok Kepemimpinan Profetik pada Generasi Muda Indonesia yang Menjawab Tantangan Masa Depan untuk mencapai Indonesia Emas.

Karya Juara II Goresan Tinta Emas Writting Competition ESQ Business School Jakarta


Sabtu, 31 Januari 2015

PERAN GENERASI MUDA INDONESIA DALAM MEMBANGUN KESADARAN BELA NEGARA

Masa depan Bangsa Indonesia sangatlah ditentukan oleh para generasi muda Bangsa ini. Kaum Muda Indonesia adalah masa depan Bangsa ini. Karena itu, setiap Generasi Muda Indonesia, baik yang masih berstatus pelajar, mahasiswa ataupun yang sudah menyelesaikan pendidikannya merupakan faktor-faktor penting yang sangat diandalkan oleh Bangsa Indonesia dalam mewujudkan cita-cita bangsa dan juga mempertahankan kedaulatan Bangsa.
Pada zaman dahulu sebelum kemerdekaan ditegakkan di negara kita, peranan para mahasiswa dan para Generasi Muda Indonesia sangat penting untuk kemajuan bangsa. Khusunya untuk terselenggaranya kemerdekaan bangsa ini. Bahkan sampai setelah kemerdekaan negara kita dikumandangkan, para Generasi Muda dan para mahasiswa tetap ikut serta dalam memajukan negara. Kepedulian mereka terhadap kondisi negara yang saat itu dalam masa penjajahan sangatlah tinggi demi kemajuan Negara.
Bela negara merupakan sebuah semangat berani berkorban demi tanah air, baik harta bahkan nyawa sekalipun berani dikorbankan demi keutuhan negara kesatuan republik indonesia. Bela negara adalah tekad, sikap dan tindakan warganegara yang teratur, menyeluruh, terpadu dan berkelanjutan yang dilandasi oleh kecintaan terhadap tanah air serta kesadraan hidup berbangsa dan bernegara (Kaelan & Achmad Zubaidi, 2007).
Menunjukan semangat dan sikap bela negara tidak hanya dilakukan melalui peperangan yang menghasilkan kemerdekaan saja, akan tetapi dapat ditunjukan dengan menampilkan perilaku-perilaku yang sesuai dengan kerangka ideologis dan konstitusional bangsa indonesia dalam mengisi kemerdekaan indonesia. Menurut Kansil (2001), Mengisi kemerdekaan dapat dikatakan sebagai usaha bela negara, sebab melauli usaha-usaha positif dalam mengisi kemerdekaan dapat membuat keberlangsungan Indonesia sebagai sebuah negara dapat tetap dipertahankan dan senantiasa mampu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa ditengah kerasnya tantangan globalisasi yang justru mengikis rasa kebangsaan dan kecintaan warga negara terhadap tanah airnya.
Kekuatan sebuah bangsa terletak di tangan para Generasi Mudanya. Karena merekalah akan menunjukkan wajah kehormatan suatu bangsa dalam kontes kehidupan. Jika para Generasi Muda dalam suatu negara mengalami kerusakan moral dan agama, maka nasib bangsa perlu dikhawatirkan. Bagaimanapun, Generasi Muda adalah kader bangsa yang harus dibina dengan segala bentuk pendidikan, baik pendidikan kejiwaan (Psikologi) sampai pendidikan politik. Jangan sampai pendidikan yang dirancang dan dilaksanakan oleh negara tidak memerhatikan masa depan para Generasi Mudanya.
            Generasi Muda harus sadar bahwa masa depan bangsa dan kepemimpinan negara berada di tangannya. Karena itu Generasi Muda harus mengetahui asas kepemimpinan. Asas Kepemimpinan adalah kesadaran dan kemauan. Menurut Lemhanas (2001), Generasi Muda perlu memiliki pengetahun tentang kewarganegaraan dan kepemimpinan. Dari apa itu pemimpin, ciri-ciri, dan tugasnya. Pemimpin adalah seseorang yang pandai dan menggunakan kepandaian tersebut untuk menggerakkan diri, organisasi dan masyarakat.
Membangun Kesadaran Bela Negara pada Generasi Muda merupakan sesuatu yang penting dan tidak bisa dianggap suatu hal yang tidak penting, karena Generasi Muda merupakan generasi penerus bangsa yang tidak dapat didisparitaskan dari sejarah bangsa ini. Kendatipun demikian, kesadaran bela negara ini jangan pula ditafsir hanya berhubungan dengan angkat senjata melawan musuh dari negara luar belaka, melainkan harus lebih luas memandangnya, sehingga dalam pengejawantahannya, pemuda lebih kreatif mengimplementasikan arti bela negara ini dalam kehidupannya tanpa menghilangkan hakekat bela negara itu sendiri.
Sebuah keharusan bagi Generasi Muda untuk ikut bersama bertanggung jawab mengemban amanat penting ini, apabila Generasi Muda sudah tidak terpatri dalam dirinya akan kesadaran mengenai bela negara, maka ini merupakan ancaman besar bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, bisa jadi suatu saat mengakibatkan bangsa ini akan berada ke dalam kondisi yang sangat parah bahkan jauh terpuruk dari bangsa-bangsa lain yang telah mempersiapkan diri dari gangguan bangsa lain.
            Kalau kita coba melihat kondisi bangsa kita sekarang, merupakan salah satu indikator bahwa sebagian kalangan pemuda di negeri ini telah mengalami penurunan kesadaran akan pentingnya bela Negara. Hal tersebut bisa kita lihat dari segelintir persoalan seperti, kebiasaan pemuda yang lebih bangga dengan budaya atau simbol-simbol bangsa lain dan tidak bangga dengan budaya bangsa sendiri. Ataupun, Generasi Muda saat ini lebih cenderung meninggalkan nilai-nilai budaya bangsa dengan memamerkan ciri  westernisasi. Dan semakin banyaknya Generasi Muda yang melakukan perilaku penyalahgunaan narkoba, dan kondisi ini diperparah dengan minimnya kesadaran sosial dan perhatian kepada sesama yang ditunjukkan dengan semakin individualisnya pemuda itu sendiri di tengah-tengah masyarakat. Permasalahan ini jelas mengganggu sikap kesadaran bela Negara pada Generasi Muda.
            Hal lain juga yang dapat mengganggu kesadaran bela negara di tingkat pemuda yang perlu di cermati secara seksama adalah semakin tipisnya kesadaran dan kepekaan sosial di tingkat Generasi Muda, padahal banyak persoalan-persoalan masyarakat yang membutuhkan peranan Generasi Muda untuk membantu memediasi masyarakat agar keluar dari himpitan masalah, baik itu masalah sosial, ekonomi dan politik, karena dengan terbantunya masyarakat maka sedikit banyak himpitan persoalan akan dapat teratasi.
            Salah satu hal penting yang harus disadari pemuda adalah bahwa Generasi Muda tidak dapat melepaskan diri dari tanggung jawab atas problematika bangsa yang dihadapi saat ini. Generasi Pemuda harus berperan serta dan berada dalam garis terdepan, dalam melakukan perubahan, hanya dengan demikianlah pemuda menjaga keutuhan bangsa ini, mempersiapkan diri dalam menghadapi tantangan yang lebih besar, untuk mengantisipasi terjadinya penjajahan gaya baru disegala aspek, atas derasnya arus globalisasi yang tak terbendung juga merupakan salah satu menjaga negara ini (Syarbani, 2002).
            Generasi Muda harus memiliki kepekaan sosial dan memiliki tanggung jawab atas kondisi masyarakat saat ini. Usaha pembelaan negara berdasar pada kesadaran setiap pemuda akan hak dan kewajibannya. Kesadaran demikian perlu ditumbuhkembangkan melalui proses motivasi untuk mencintai tanah air dan untuk ikut sert dalam pembelaan negara. Proses motivasi untuk membela negara dan bangsa akan berhasil jika setiap pemuda memahami keunggulan negaranya. Disamping itu setiap pemuda hendaknya juga memahami kemungkinann segala macam ancaman terhadap eksistensi bangsa dan negara indonesia.

REFRENSI
Kansil, C.S.T. 2001. Ilmu Negara (Umum dan Indonesia). Jakarta : PT Pradya Paramita.
Kaelan & Zubaidi, Achmad. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan. Paradigma: Yogyakarta.
Lemhanas. 2001. Pendidikan kewarganegaraan. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Umum.

Syarbani, Syahrial, MA. 2002. Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi. Jakarta : PT Ghalia Indonesia.

Published By Graha Permana
Karya Pekan Essay BEM FSM Undip 2014 (Peringkat 6)