Sosok pemimpin masa depan itu seperti kepemimpin
Generasi Muda, generasi muda kini dan masa yang akan datang memiliki jiwa
Pemimpin yang positif, partisipatif dan berorientasi pada konsiderasi, serta
tidak selamanya merupakan pemimpin yang terbaik. Ditengah – tengah dinamika
organisasi (yang antara lain diindikasikan oleh adanya perilaku staf / individu
yang berbeda-beda), maka untuk mencapai efektivitas organisasi, Andaikan
Indonesia memiliki pemimpin kini dan Masa datang yang sangat tangguh tentu akan
menjadi luar biasa. Karena jatuh bangun kita tergantung pada pemimpin. Pemimpin
memimpin, pengikut mengikuti. Jika Seorang pemimpin sudah tidak bisa memimpin
dengan baik, cirinya adalah pengikut tidak mau lagi mengikuti. Oleh sebab itu
kualitas kita tergantung kualitas pemimpin kita. Makin kuat yang memimpin maka
makin kuat pula yang dipimpin. Rahasia utama dari kepemimpinan yaitu memiliki
kekuatan terbesar dari seorang pemimpin bukan dari kekuasaanya, bukan
kecerdasannya, tapi dari kekuatan pribadinya. Jika ingin menjadi pemimpin yang
baik jangan pikirkan orang lain, pikirkanlah diri sendiri dulu. Tidak akan bisa
mengubah orang lain dengan efektif sebelum merubah diri sendiri. Bangunan akan
bagus, kokoh, megah, karena ada pondasinya. Memikirkan dalam membangun umat,
membangun masyarakat, merubah dunia akan menjadi omong kosong jika tidak
diawali dengan diri sendiri. Merubah orang lain tanpa merubah diri sendiri
adalah mimpi mengendalikan orang lain tanpa mengendalikan diri. Pemimpin bukan
sekedar gelar atau jabatan yang diberikan dari luar melainkan sesuatu yang
tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang. Kepemimpinan lahir dari proses
internal.
Indonesia hari ini, tentu berbeda
dengan kemarin, atau esok hari. Tentu kita semua berharap agar esok hari dapat
melihat Indonesia yang aman, damai, tentram dan sejahtera, dan hal tersebut akan
terwujud apabila kita telah menemukan seorang pemimpin yang tepat yang bisa
membimbing bangsa yang besar, bangsa kita bangsa Indonesia. Pemimpin untuk
Indonesia di masa depan ada ditangan Para generasi muda yang saatnya untuk
berkarya.
Kepemimpinan profetik adalah kemampuan seseorang
untuk mempengaruhi orang lain mencapai tujuan sebagaimana para nabi dan rosul /
prophet melakukannya perubahan fungsi kepemimpinan dalam organisasi
dapat mempengaruhi kepuasan kerja karyawan pemimpin seharusnya berusaha untuk
membuat jalan ke pelaksanaan kerja terbaik lebih mudah, dengan memberikan
dukungan psikologis kepada bawahan yang merasa tidak senang, tertekan, atau
mendapatkan pekerjaan yang membosankan kepemimpinan profetik dapat memprediksi
kepemimpinan transformasional.
Rahasia utama dari kepemimpinan yaitu memiliki
kekuatan terbesar dari seorang pemimpin bukan dari kekuasaanya, bukan
kecerdasannya, tapi dari kekuatan pribadinya. Jika ingin menjadi pemimpin yang
baik jangan pikirkan orang lain, pikirkanlah diri sendiri dulu. Tidak akan bisa
mengubah orang lain dengan efektif sebelum merubah diri sendiri. Bangunan akan
bagus, kokoh, megah, karena ada pondasinya. Memikirkan dalam membangun umat,
membangun masyarakat, merubah dunia akan menjadi omong kosong jika tidak
diawali dengan diri sendiri. Merubah orang lain tanpa merubah diri sendiri
adalah mimpi mengendalikan orang lain tanpa mengendalikan diri. Pemimpin bukan
sekedar gelar atau jabatan yang diberikan dari luar melainkan sesuatu yang
tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang. Kepemimpinan lahir dari proses
internal.
Para pemimpin yang dilahirkan dalam
sistem politik saat ini lebih mementingkan kepentingan diri sendiri, kelompok,
partai atau golongannya daripada kepentingan bangsa secara keseluruhan. Akibatnya
kebijakan-kebijakan publik di Indonesia lebih berpihak pada kepentingan
golongan elite yang lebih mereprensentasikan kepentingan asing, sedangkan dalam
pelaksanaan kebijakan-kebijakan tersebut lebih diwarnai dengan Korupsi, Kolusi
dan Nepotisme (KKN). Kepemimpinan profetik berhubungan dengan
kepuasan kerja. Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi atau memberi contoh
dari pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi,
kemudian kemampuan untuk mempengaruhi, memberi inspirasi dan mengarahkan
tindakan seseorang atau kelompok untuk mencapai tujuan yang diharapkan, dan
melibatkan tiga hal yaitu pemimpin, pengikut dan situasi tertentu. Menurut
Parni Hadi (2012), Aspek kepemimpinan profetik yang menunjukkan adanya hubungan
dengan kepuasan kerja adalah aspek amanah (terpercaya, bertanggung
jawab). Aplikasi dari amanah dalam dunia kerja adalah dengan bersikap
professional dan bertanggung jawab terhadap semua orang yang berada dalam satu
perusahaan termasuk karyawan yang bekerja. Dengan bersikap professional dan
bertanggung jawab baik berupa perhatian seperti pengawasan, penghargaan
terhadap karyawan yang berprestasi dan peringatan yang tegas terhadap karyawan
yang melanggar peraturan, akan membuat kepuasan kerja karyawan meningkat karena
karyawan merasa hasil kerjanya dihargai oleh atasannya
Pemimpin berkecerdasan sosial
tinggi menempatkan diri sebagai manusia biasa dengan tanggung jawab
sosial-politik yang setiap saat tampil bersama rakyat dan umat yang dipimpin.
Pemimpin yang terus membuka diri berdialog dengan rakyat tanpa aksesori protokoler
yang sering menjadi penghalang rakyat berhubungan langsung dengan sang
pemimpin. Pemimpin berkecerdasan sosial tinggi itulah yang disebut pemimpin
profetik yang menyatu dengan jiwa rakyat dan umat.
Diharapkan kepemimpin
Indonesia kini dan masa yang akan datang memiliki jiwa Pemimpin yang positif,
partisipatif dan berorientasi pada konsiderasi, serta tidak selamanya merupakan
pemimpin yang terbaik. Menjadi pemimpin adalah
soal pengakuan dari yang dipimpin, sebuah rumusan sederhana yang sering
terlupakan. Orang-orang mulai melupakan rasa moralitas, juga idealisme
dalam bermasyarakat ketika menyangkut hal yang berbau materi, masyarakat kita,
tidak terkecuali para pemimpin yang sedang berkuasa saat ini, cenderung lebih
memikirkan keuntungan pribadi dibandingkan dengan kepentingan umum, yang mereka
lakukan dengan cara yang kejam seperti menipu, mencuri, merampok, membunuh,
korupsi. Semua ini adalah sebuah Tulisan dari Sesosok Kepemimpinan Profetik
pada Generasi Muda Indonesia yang Menjawab
Tantangan Masa Depan untuk mencapai Indonesia Emas.
Karya Juara II Goresan Tinta Emas Writting Competition ESQ Business School Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar